BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

8.02.2010

Aku benci IBU!

Kepalaku berdenyut nyeri dan menghantam kelopak mata ini untuk tiba-tiba terbuka,
Mimpi itu membuat aku benci bangun pagi ini dan mendapatimu benar-benar tertatih menaiki tangga hanya untuk sekedar membuat aku terjaga sebelum adzan subuh ini usai..

Aku sudah bangun ibu, sudahlah turun saja!

Dadaku tercekik sesak dan membuatku kian sulit bernafas,
Mimpi itu membuat aku benci siang ini duduk di sini di tengah rumah dan mendapatimu benar-benar sedang berbisik pada Tuhan mendoakan keselamatan dan kesehatanku seiring adzan zuhur yang bergema.

Aku akan baik-baik saja ibu, sudahlah tenang saja!

Kian berdetik waktuku berdetak, aku makin benci cara-caramu ibu aku makin benci!
Aku benci caramu menyeduh madu saat kemarin aku demam dan hanya bisa terkapar lemas di tempat tidurku, aku benci mengapa kau lakukan ibu ??

Aku benci caramu mengumpulkan receh didalam tasmu saat aku pamit pergi kuliah dan mengadu kosongnya dompetku.
Aku benci senyummu ibu! aku benci canda tawamu saat aku banyak diam..
aku benci caramu yang selalu sadar aku sedang kenapa-napa walaupun aku berkali-kali bilang aku tidak apa-apa.
Aku benci caramu menelfonku tiap siang saat aku sedang kuliah hanya untuk sekedar mengingatkan sholat dan makan yang tak jarang bahkan sering kali aku khilafkan.
Aku benci tangisan khawatirmu yang selalu kau teteskan bila aku pulang terlalu malam atau ketauan tidak terlalu selamat di perjalanan pulang.

Aku benci caramu menasehatiku aku ibu,
Aku benci caramu mengingatkan aku,
Aku benci!!

Aku benci menyadari cinta yang begitu besar ditiap helak nafas yang kau hembuskan sepertiganya penuh untuk senyumku,
Aku benci!!
Aku benci menyadari tiap detik selain memikirkan Tuhan kau juga pikirkan aku dan setiap detail sudut hidupku disela-sela kecemasan yang juga banyak merenggut tenagamu,
Aku benci!!
Aku benci mendengar cerita-cerita tanteku tentang betapa hebatnya engkau mempersiapkan keberadaanku hingga aku benar-benar ada dan terlahir ke duniamu.
Aku benci menyadari seberapa hebatnya itu!!
dan,
Aku benci menyadari seberapa mudahnya suatu saat,
bisa kapan saja Kau ambil dia dari hidupku....

Aku benci caramu ibu..
Aku benci mengingat waktu!
aku benci hari berganti setiap hari dan menghantam kepalaku untuk sadar bahwa nanti...
ada masa dimana aku...
tak lagi dapat dengar ceritamu,

ada masa dimana aku...
tak lagi dapat terima telfonmu,

ada masa dimana aku...
tak lagi dapat lihat tetesan air mata khawatirmu mengkhawatirkan aku,


aku benci... benci untuk selalu was-was dan tak pernah benar-benar tau kapan detik ini tiba-tiba terhenti dan menghilangkan semua kesempatanku untuk masih bisa mendengar amarah merdumu,


Aku benci!
menelan ketakutanku akan detik yang tiap hari mengingatkanku tentang kedatangan yang selalu semakin mendekat...

Tuhan... Dapatkah aku bertanya padamu berapa total umur keberadaan beliau hingga nanti Kau hentikan eksistensinya  ??
"agar aku bisa menghitung dan mendahuluinya minimal sehari sebelum waktunya benar-benar datang..."

egois mungkin aku memang,
tapi tak pernah terbayangkan oleh denyut nadi jantungku... bila saat itu datang, aku pasti tak siap dan tak akan pernah benar-benar siap..

Ya ALLAH... mungkin mulut kecilku sering menendang dan melukai hatinya,
Ya ALLAH...  mungkin kaki-kaki pandirku sering melangkah bodoh dan meledakkan kecemasannya,
Ya ALLAH... mungkin apa yang selama ini aku lakukan di dunia sangat jauh-jauh-jauh dari membahagiakannya,
Ya ALLAH... mungkin keterbatasanku sering kali membuatnya mengelus dada..

Ya ALLAH... dzat maha besar yang tanpa keterbatasan, bila kekerdilan hambamu yang satu ini terbatas untuk membahagiakan ibu, aku berserah pada-Mu ALLAH...

"Bahagiakanlah beliau ya Allah.. Bahagiakan beliau sebagaimana Ia membahagiakan aku di tiap detik mataku berkedip, dan di tiap deras curah kasihnya mengalir di helak nafasku yang berhembus atas doa dan derai tangisnya."

Aamin.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
dengan air mata yang tak lagi terbendung, saat mimpi itu menghajarku dini hari ini dan tiba-tiba membuatku ingin memeluk beliau erat dan enggan kulepas lagi.

Bekasi, 2 Agustus 2010.