BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

7.21.2010

The Day Where Do We Might Be...


Langkah...
dalam perjalanan panjang yang tak pernah ku mengerti sendiri
dimana 'jeda'nya..
Lari maju, tersangkut kelu, berbalik mundur aku pergi,
datang mendekat, diam lalu pergi lagi..
Dapat, tersergap, kupanjat, terlelap dalam jarak bangunku,
aku terjaga lagi..

Terkesiap.. 
dalam sengalan degup yang terkelitik detak hingga tersedak,
aku dipermainkan dawai yang memaksa tawaku tergelak
hingga hilang dan tersesat telak..

Datang dan mencari dimana aku sembunyikan hembus hawaku..
Panahnya dibantu waktu, merampas 'aku..' 
hingga masuk begini tepat di tengah rongga yang tercetak retak..

Siapa kamu? . . .

Akan kemana kita ?? . . . .

Aku bertanya dalam udara kosong yang enggan memberiku sedikitpun jawaban lugas.
aku terombang-ambing dalam pikiranku yang serba meraba,
terjeblos asa yang aku lukis sendiri di dalam kepala kecil yang sering kali aku pakai berfikir.. 
bertanya, terdiam dan kembali bertanya lagi..
bagai gadis kecil dalam pedati tua yang berderit..
aku bahkan tak sadar aku jauh dari rumah..
Jalan panjang ini begitu kukenal, lamaa sekali..
ya...seperti pernah kulalui sebelumnya..
Berat... rasanya begitu pekat..
Namun asing...! menutup katup mataku dengan kantuk dan rasa takut,
Namun erat...!
Hawa ini hangat... mendekap tubuh mungilku saat angin berlalu...
menghempas permukaan kulit busik-ku yang pasi berdebu
menusuk paru-paru biru-ku yang hampir beku... 
Bahkan aku tak kenal siapa kamu...

Aku bahagia dalam ketakutanku akan masa depan tentang posisiku yang tak kutemui dalam kelugasan logika yang aku perhitungkan...
Aku takut dalam kebahagiaanku yang akut, enggan kehilangan apa yang baru saja kutemukan tentang sekelebat misteri hidup yang tak sengaja terhidang samar di hadapan mataku yang lama terpejam..

Prestasi-kah ini ??
Apa bagus-nya memelihara gadis kecil yang rapuh se-abu-abu aku di barisan hari-hari pelangimu ??
Tangisku bisa saja memekakan telingamu saat kau letih sepulang membajak ladang mimpimu..
Rengekku bisa saja menderu deramkan kepala penatmu saat kau salah mengartikan permohonanku yang begitu membingungkan.

Akankah tangan ini tetap tergenggam
saat kau mulai sadar betapa gelapnya cahaya dibalik uraian rambut lebatku yang terlihat begitu terang ??
Akankah hati ini tetap tersimpan
saat kau mulai sadar begitu perihnya tatapan mata kecilku dibalik semua kerlingan yang terlihat begitu mengibakan ??

akankah pedati yang berderit ini
masih akan terus menyediakan celah untukku
bila suatu saat aku mematahkan rodanya dan mencelakaimu??

akan dimanakah aku saat perjalanan ini berakhir di ujung yang menyempit dan harus mengorbankan salah satu dari kita?
akankah tetap tanganmu yang mendekap tangisku saat badai itu datang dan menghempas tubuh rapuhku (lagi) untuk yang kesekian kali??


Paparanku mungkin menakutimu,
tapi jangan pernah salahkan sang waktu saat langkahmu terjebak dan menemukanku..
Gambaranku mungkin mengernyitkan dahimu,
tapi jangan pernah buang apa yang telah ku berikan nanti bila kita sampai pada titik itu, kembalikan saja aku baik-baik di tempat dimana matamu menemukan tempat persembunyianku.

Namun bila kita sampai pada akhir perjalananku, di suatu gerbang kecil dalam mimpi yang sering aku ceritakan padamu terlepas dari kau mendengarkannya atau tidak..

Ini LABIRIN-ku.
ini yang aku buat dengan sebelah tanganmu untuk hidupku,

masih 'setengah jadi'..

Jangan menggeleng!
Jangan mengangguk!
Waktu tak menunggumu selesai dengan detiknya.

Menunduklah dan lihat labirin-mu! 
itu yang kau buat dengan sebelah tanganku untuk hidupmu,

sama-sama masih 'setengah jadi'..

Mungkin saja suatu saat,
tanganku patah dan tak sanggup lagi menggenggam.
Mungkin saja suatu saat,
tanganmu lelah dan enggan lagi menggenggam.

Dan bila saat itu datang,
pilihan kita cuma dua:
selesaikan.. atau buat baru. :)

0 komentar: